FAKTOR RESIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALLIMONGAN BARU KOTA MAKASSAR

https://doi.org/10.35907/bgjk.v15i2.294

Authors

  • Muhammad Jalaluddin Universitas Muslim Indonesia
  • Fatma Afrianty Gobel
  • Nur Ulmy Mahmud

Keywords:

Faktor Resiko, Kejadian TB Paru

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis Paru merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Tubekulosis (TB) salah satu penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lain. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Malimongan Baru Kota Makassar.

Metoede : Desain penelitian adalah observasional analitik  dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Malimongan Baru. Sampel dalam penelitian ini adalah semua kasus dan control dengan perbandigan 1:1 yang terdiri dari sampel kasus 42 dan sampel kontrol 42 dengan jumlah keseluruhan 84 responden.

Hasil  : Penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan OR= 4.439 (CI95%= 1.708-11.537), jenis lantai OR= 3.077 (CI95%= 1.106-8.558), status ekonomi OR= 1.734 (CI95% = 0.686-4.389), merupakan faktor risiko kejadian TB Paru sedangkan, kebiasaan merokok OR= 0.333 (CI95%= 0.114-0.978),  kepadatan hunian OR= 0.378 (CI95%= 0.149-0.963), suhu OR= 0.346 (CI95%= 0.129-0.928), kelembaban OR= 0.364 (CI95%= 0.140-0.947), serta ventilasi OR= 0.401 (CI95%= 0.153-1.048) merupakan faktor protektif terhadap kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Malimongan Baru Kota Makassar. Adapun faktor risiko paling dominan terhadap kejadian TB Paru di wilayah Kerja Puskesmas Malimongan Baru Kota Makassar adalah pengetahun dengan nilai regresi logistik sebesar 6.446.Kesimpulan : Penelitian ini adalah faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian TB Paru adalah pengetahuan, jenis lantai, status ekonomi. Sedangkan kebiasaan meroko, kepadatan hunian, suhu, kelembaban, serta ventilasi merupakan faktor protektif. Diharapkan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang penyakit menular khususnya TB Paru sehingga bagi yang memiliki keluarga sakit TB Paru saat penderita bersin atau batuk dapat menghindar dari kerumunan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andas, A. M., Romantika, I. W., & Manuaba, I. B. G. A. (2019). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Landono Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Keperawatan, 3(1), 16–20.

Apriliani, I. M., Purba, N. P., Dewanti, L. P., Herawati, H., & Faizal, I. (2021). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Indonesia Tahun 2014-2021 : Literature Review. Citizen-Based Marine Debris Collection Training: Study Case in Pangandaran, 2(1), 56–61.

Aswi, A., Sukarna, S., & Nurhilaliyah. (2021). Pemetaan Kasus Tuberkulosis di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 Menggunakan Model Bayesian Spasial BYM dan Leroux. Journal of Mathematics, 4(2), 114–123.

Ayaturrahmi, S., & Lestari, D. (2019). Faktor Resiko Kejadian TB Paru BTA Positif di Puskesmas Kecamatan Jati Jakarta Timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 113–118.

Ayomi, A. C., Setiani, O., & Joko, T. (2012). Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah dan Karakteristik Wilayah Sebagai Determinan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Risk Factors Of Physical Environment In Housing And Regional Charact. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 11(1), 1–8.

Brajadenta, G. S., Laksana, A. S. D., & Peramiarti, I. D. S. A. P. (2018). Faktor Risiko Tuberkulosis Paru Anak: Studi pada Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Purwokerto. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(2), 1–6. https://doi.org/10.30994/sjik.v7i2.160

Budi, I. S., Ardillah, Y., Sari, I. P., & Septiawati, D. (2018). Analisis Faktor Risiko Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(2), 87. https://doi.org/10.14710/jkli.17.2.87-94

Carlos, S.T. (2017). Tuberkulosis bisa disembuhkan. Kepustakaan Populer Gramedia.

Damayati, D., Susilawaty, A., & Maqfirah. (2018). Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Higiene, 4(2), 121–130.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Diniarti, F., Felizita, E., & Hasanudin. (2019). The Influence of Household Density With the Event of Lung Tb in Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, 7(2), 1–7.

Fahdhienie, F., Agustina, A., & Ramadhana, P. V. (2020). Analisis Faktor Risiko Terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2019. Sel Jurnal Penelitian Kesehatan, 7(2), 52–60. https://doi.org/10.22435/sel.v7i2.3735

Firmansyah, Y., Hendsun, H., Destra, E., & Aditya, B. (2021). Skrining Faktor Risiko Penularan Penyakit Tuberculosis Paru Di Rw 001 Di Puskesmas Kelurahan Kedaung Kali Angke. Jurnal Medika Hutama, 2(3), 960–972.

Fransiska, M., & Hartati, E. (2019). Faktor Resiko Kejadian Tuberculosis. Jurnal Kesehatan, 7(2), 252–260.

Intan Rosyanti, D. A. K. (2020). Kejadian TB Paru di Kota Depok. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 1(1), 13–24.

Irianto Koes. (2014). Ekologi Kesehatan (Health Ecol-ogy). Alfabeta.

Karno, Y. M., Asrina, A., & Multazam, A. M. (2022). Pengetahuan Masyarakat dan Pencegahan Penularan TB Paru Kontak Serumah di Kabupaten Gowa. Journal of Muslim Community Health (Jmch), 3(4), 16–23.

Kemenkes, D. P. (2020). Laporan Kinerka Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kemenkes, 206.

Kementrian Kesehatan. (2017). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN.

Mardianti, R., Muslim, C., & Setyowati, N. (2020). Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 9(2), 23–31.

No Tit.צכןle. (n.d.).

Pralambang, S. D., & Setiawan, S. (2021). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Indonesia. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 2(1), 60. https://doi.org/10.51181/bikfokes.v2i1.4660

Purwati, I., Gobel, F. A., & Mahmud, N. U. (2023). Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar. Journal of Muslim Community Health, 4(4), 65–76.

Putri, A. N., Zahtamal, Z., & Zulkifli, Z. (2021). Hubungan faktor lingkungan fisik, sosial dan ekonomi dengan kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. SEHATI: Jurnal Kesehatan, 1(1), 6–15. https://doi.org/10.52364/sehati.v1i1.4

Rianto. (2018). Hubungan Sosial Ekonomi Dan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Pasien Rawat Jalan. Journal Prodi D3 Keperawatan STIKes Budi Luhur Cimahi, 53(9), 1689–1699.

Romadhan S, Haidah N, H. P. (2019). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Babana Kabupaten Mamuju Tengah. An-Nadaa 2019; 6 (2): 38-45. An-Nadaa, 6(2).

Samuel Marganda Halomoan Manalu, Deli Syaputri, Tisnawati Tanjung, & Theodorus Teddy Bambang Soedjadi. (2022). Faktor Risiko Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Penderita Tb Paru. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 17(1), 63–70. https://doi.org/10.36911/pannmed.v17i1.1264

Schwebemeyer, C. (1859). Profil. Das Europäische Gleichgewicht Der Zukunft, 11–16. https://doi.org/10.1007/978-3-642-94500-7_1

Sitti Marya Ulva, A. J. H. (2020). FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA Risk Factors For The Pulmonary Tuberculosis Incidence In The Work Area Of The Lambokasih Public Health Center Bombana Regency Sitti Marya Ulva , Andi Junarwan. 3(2), 188–196.

Srisantyorini, T., Nabilla, P., Herdiansyah, D., Fajrini, F., Studi Kesehatan Masyarakat, P., Kesehatan Masyarakat, F., Muhammadiyah Jakarta Jl Ahmad Dahlan, U. K., Ciputat Timur, K., & Tangerang Selatan, K. (2022). Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Wilayah DKI Jakarta. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(2), 131–138.

Sutriyawan, A., Nofianti, N., & Halim, Rd. (2022). Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA), 4(1), 98–105. https://doi.org/10.36590/jika.v4i1.228

Syafruddin, Fatmah Afrianty Gobel, A. (2022). Faktor Risiko Ketidakpatuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Rangas Kabupaten Mamuju. … of Muslim Community Health, 3(3), 134–143.

Tandang, F., Amat, A. L. S., & Pakan, P. D. (2018). Hubungan Kebiasaan Merokok pada Perokok Aktif dan Pasif dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Cendana Medical Journal, Universitas Nusa Cendana, 15(3), 382–390.

Wijaya, D. R., Syarifuddin, N., Ibrahim, I. A., Amansyah, M., & Ekasari5, R. (2017). Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Desa Gunturu. Higiene, 6(3).

Wijaya, M. S. D., Mantik, M. F. J., & Rampengan, N. H. (2021). Faktor Risiko Tuberkulosis pada Anak. E-CliniC, 9(1), 124–133. https://doi.org/10.35790/ecl.v9i1.32117

Yanti, S., & Aril Ahri, R. (2021). JOURNAL OF MUSLIM COMMUNITY HEALTH (JMCH) Efektifitas Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Dalam Penanggulangan Penyakit Tubercolosis Effectiveness of Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Strategy in Tuberculosis Treatment. Journal of Muslim Community Health (JMCH) 2021, 3(1), 33–42.

Published

2024-03-28

How to Cite

1.
Jalal MJ, Fatma Afrianty Gobel, Nur Ulmy Mahmud. FAKTOR RESIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALLIMONGAN BARU KOTA MAKASSAR. BIGES JUKES [Internet]. 2024 Mar. 28 [cited 2024 Sep. 14];15(2):11-25. Available from: https://ejurnal.biges.ac.id/kesehatan/article/view/294