FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPAIAN KINERJA KADER SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCANA KABUPATEN BARRU
Keywords:
Surveillance Cadre Performance, Knowledge, Experience, Attitude, Motivation, Compensation, and LeadershipAbstract
Performance is a description of the level of achievement of the implementation of an activity program or policy in realizing the goals, objectives, vision and mission of the organization as outlined through strategic planning. The general purpose of this study was to determine the factors that influence motivation on the performance of Community Based Surveillance cadres in the work area of the Pancana Health Center, Barru Regency. This type of research is cross-sectional with an analytical approach, the sample is 36 surveillance cadres
The results showed that there was no effect between knowledge p=3.429, compensation p=0.077, leadership p=3.009 on the performance of community-based surveillance cadres in the work area of the Pancana Public Health Center in Barru Regency in 2021. There was an influence between experience p=0.000, attitude p=0.037 , motivation p = 0.000 on the performance of community-based surveillance cadres in the work area of the Pancana Health Center in Barru Regency in 2021. The multivariate results of the most influential variables are experience and compensation on the performance of community-based surveillance cadres in the work area of the Pancana Health Center in Barru Regency.
Sugestion: The new Puskesmas and District Health Office need to refresh information and update data regarding surveillance cadres who are active in case finding.
Downloads
References
Desiana, Apriza, & Erlinawati, (2021) Faktor-Faktor Yang Mem[engaruhi KInerja Kader Posyandu Balita Desa Seremban Jaya Kecamatan RImban Melintang, Jurnal Ilmiah Ilmu kesehatan Vol. 1 No. 1 Februari, 2021.
Dharma, Surya. (2012). Manajemen Kinerja, Falsafah Teori dan Penerapannya. Jakarta: Raja Grafindo Edisi Revisi.
Fikriyah, Arfina, N, (2018) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Pelayanan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantarbarat Kota Pematangsiantar, Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Hilda, Iriyanti, Norsita, A, & Retno, S, (2015) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Kader Posyandu Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambarangan Kabupaten Tapin, Jurnal Dinamika Kesehatan Vol. 8 No.1, juli.
Heru, Supriyatno, (2017) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kader Posyandu Lansia, Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 2 Januari 2017
Intan, P, T, (2018) Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Kader Posyandu Dalam Penimbangan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
JHU (Johns Hop kins University) (2006). Disaster epidemiology. Baltimore, MD: The Johns Hopkins and IFRC Public Health Guidefor Emergencies.
Gomes. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi Offset.
Giesecke J. (2002). Modern infectiou sdisease epidemiology. London: Arnold. Gordis, L. 2000. Epidemiology. Philadelphia, PA: WB Saunders Co.
Hasibuan, Malayu S.P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ketiga belas.Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kinicki, Angelo, and Rober Kreitner. (2008). Organizational Behavior. International Edition. Boston: McGraw-Hill. Last, JM (2001). A diction aryof epidemiology. New York: Oxford University Press, Inc.
Mandl KD, Overhage M, Wagner MM, Lober WB, Sebastiani P, Mostahari F, Pavlin JA, Gesteland PH,
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosda karya.
McShane, Steven L., and Mary Ann VonGlinow. (2010). Organizational Behavior. 4thEdition. New York: McGraw-Hill.
Mathis, RL. Jackson. (2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.
Nursalam. (2011). Management Keperawatan. Jakarta, Salemba Medik Press Notoatmodjo, S. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. (2003). Management. Seventh Edition.
New Jersey: PrenticeHall.
Ruky, Ahmad. I2011). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Bumi Aksara Edisi Revisi
Rinayanti, Ambar, Dwi, E, & Sri, Wahyuni, (2020) Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Kinerja Kader Kesehatan, Jurnal Ilmiah STKES Kendal Volume 10 No.3 Hal 359-364, juli 2020.
Raissa, R, P, (2020) Kinerja Kader Dalam Penemuan Kasus Penderita Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Jember, Peminatan Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Sayuti. (200)7. Motivasi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Saydam, GouzaJi. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Penerbit Djambatan
Shani, A.B. Rami, dan James B. Lau. 2009. Behavior in Organizationan Experimental Approach. International Edition. New York: McGraw Hill.
Sunyoto, D. 2012. Teori, Kuisioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Adminitrasi. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, Hadi, 2004, Metodologi Research Jilid III, Yogyakarta, Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM.Aksara.
Treadwell T, Koski E, Hutwagner L, Buckeridge DL , Aller RD, Grannis S (2004). Implemen ting syndromic surveillance: A practical guide informed by the early experience. J Am MedInformAssoc., 11:141–150.
McNabb SJN, Chungong S, Ryan M, Wuhib T, Nsubuga P, Alemu W, Karande- Kulis V, Rodier G (2002). Conceptualf rame work of public health surveillance and actiona ndits application in heal thse ctorre form. BMC Public Health, 2:2 http://www.biomedcentral. Com
Pavlin JA (2003). Investigation of disease out breaks detected by “syndromic” surveillance systems. Journal of Urban Health: Bulletin of the New York Academy of Medicine, 80 (Suppl 1): i107-i114(1).
Sloan PD, MacFarqubar JK, Sickbert-Bennett E, Mitchell CM, Akers R, Weber DJ, Howard K (2006).Syndromic surveillance foremergingin fections in officepracticeusingbilling data. Ann FamMed 2006;4:351-358.
Wuhib T, Chorba TL, Davidiants V, MacKenzieWR, McNabb SJN (2002). Assessmen toftheinfectiousdiseases surveillance system of the Republic of Armenia: anexampleof surveillance in The Republic sof the former Soviet Union. BMC Public Health,2:3
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
Kemenkes RI. 2008. Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons. (Kemenkes RI Ed.) (1sd ed.,pp. 1-39) Jakarta : KemenkesRI.
Kemenkes RI. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes, (2018) No.1116 / Menkes / SK / VIII / 2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Bina Generasi : Jurnal Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright Notice
- Seluruh materi yang terdapat dalam situs ini dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi situs web ini untuk keperluan komersil tanpa persetujuan dewan penyunting jurnal ini.
- Apabila anda menemukan satu atau beberapa artikel yang terdapat dalam JURNAL Kesehatan Bina Generasi yang melanggar atau berpotensi melanggar hak cipta yang anda miliki, silahkan laporkan kepada kami, melalui email pada kontak kami
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution- (CC 4.0).
- Semua Informasi yang terdapat di JURNAL Kesehatan Bina Generasi bersifat akademik.JURNAL Kesehatan Bina Generasi tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi karana penyalah gunaan informasi dari situs ini.